Jika di Banyumulek adalah sentra
pembuatan gerabah, Sukarara adalah sentra pembuatan kain tenun atau yang
lebih sering disebut sebagai songket. Berburulah oleh-oleh kain songket
khas Lombok sepuasnya di sini. Songket adalah kain tenun yang dibuat
dengan teknik menambah benang, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang
perak, emas, atau benang warna diatas benang lungsi. Terkadang ada juga
yang memasang manik-manik, kerang, atau uang logam sebagai hiasan
tambahan.
Sukarara
adalah nama sebuah desa sekitar 15 menit dari selatan Kota Mataram,
tepatnya berada di kecamatan Jonggot, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa
Tenggara Barat. Desa ini berpopulasi sekitar 150 kepala keluarga yang
semuanya memiliki alat tenun tradisional. Karena menggunakan alat
penenun yang tradisional maka kemampuan produksi mereka tidak terlalu
banyak. Proses pembuatan kain songket memakan waktu lama. Setidaknya
membutuhkan waktu 1 bulan untuk menghasilkan 1 lembar kain dengan lebar
1,2 meter dan panjang 2 meter. Tingkat kerumitan dan motifnya menentukan
harga kain yang rata-rata berkisar antara Rp. 100 ribu hingga Rp. 5
juta perlembar.
Kain songket yang dihasilkan tidak hanya
digunakan untuk pakaian namun juga mempunyai fungsi dekoratif sebagai
pelengkap ornamen interior rumah. Songket Sukarara memiliki ciri khas
dengan pola tradisional timur dan penggunaan benang songket emas. Pola
dan pewarnaan yang digunakan oleh wanita-wanita Desa Sukarara merupakan
nilai yang diberikan turun temurun dan lestari generasi sebelumnya.
Biasanya keahlian menenun didapatkan dari ibu yang diwariskan ke anak
perempuan. Begitu seterusnya sehingga tak ayal lagi motif dan warnanya
terjaga sekaligus menjadi ciri khas songket Lombok.
Menenun
kain songket menjadi kebutuhan utama warga Lombok khususnya Desa
Sukarara karena dalam pesta pernikahan perempuan wajib memberikan kain
tenun buatan sendiri kepada pasangan. Kepercayaan masyarakat setempat
adalah perempuan yang tidak bisa menenun akan kesulitan mendapatkan
jodoh. Bahkan ada semacam peraturan, wanita yang belum bisa menenun
dilarang menikah. Kegiatan menenun dilakukan oleh wanita sembari
menunggu para suami mereka pulang bertani dari ladang.
Daya tarik desa ini tidak hanya dari
hasil home industry-nya yang menawan. Atraksi pada wanita dalam
menggerakan alat tenun tradisional diminati oleh wisatawan domestik
maupun asing. Para wanita dengan pakaian adat Sasak ini selalu siap
mendemonstrasikan keahlian mereka. Pembuatan kain tenun dengan cara
tradisional adalah dengan mempersiapkan pembuatan benang pakan serta
pembuatan zat warna. Pebuatan benang secara tradisional menggunakan
pemberat yang diputar dengan jari tangan. Pemberat tersebut berbentuk
seperti gasing yang terbuat dari kayu atau terakota. Bahan membuat benar
selain kapas, kulit kayu, serat pisang, serat nanas dan daun palem.
Pembuatan zat warnanya terdiri dari 2 warna yakni biru dan merah. Warna
biru didapatkan dari indigo atau mengkudu. Motif kain songket Lombok
bermacam-macam, ada motif ayam, motif kembang delapan, motif kembang
empat. Masing-masing motif punya makna sendiri.
Desa
Sukarara juga memproduksi tenun ikat. Bahan tenun ikat sangat sederhana
yakni terbuat dari bahan katun. Waktu produksi tenun ikat tidak selama
tenun songket. Cukup satu hari, pengrajin Sukarara mampu menghasilkan
tenun ikat sepanjang 3 meter. Harga tenun ikat bervariasi tergantung
bahan pewarna kainnya. Jika berasal dari pewarna kimia, dibanderol dari
harga Rp. 100 ribu sedangkan jika dari pewarna alami berharga mulai Rp.
150 ribu.
Ya, selain menarik, Sukarara juga menjadi
destinasi utama bagi wisatawan yang ingin membelikan oleh-oleh kain
songket dan tenun ikat untuk kerabat di rumah. Di sepanjang jalan desa
ini banyak sekali toko-toko yang menjual kain songket. Anda bebas
memilih mencari motif dan warna yang paling menarik. Bagi Anda yang
ingin mengunjungi Sukarara, sebaiknya menyewa kendaraan karena angkutan
umum jarang ditemui.
Lombok memang kaya budaya dan destinasi wisata. Tidak ada salahnya Anda juga mengunjungi Pantai-nya yang memesona. Ada pantai Kuta, pantai Senggigi dan pantai nan sunyi di Gili Nanggu. Untuk pilihan menginap, Anda bisa bermalam di Mataram dengan beberapa alternatif hotel seperti Lombok Raya Hotel, Lombok Garden Hotel atau Grand Legi Hotel.
Komitmen kami untuk memberikan
informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian. Namun demikian,
pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel,
silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami
terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik
lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Kerajinan Songket Desa Sukarara
11 Fabruari 2014 13:03:07
Aku Admin
Dibaca : 178 kali
Meskipun masih menggunakan alat tenun tradisional namun keindahan kain songket Sukarara sudah terkenal. Disini Anda akan melihat para wanita memperagakan keahlian menenunnya. Harga kain songket yang mereka hasilkan berkisar dari Rp. 100 ribu hingga Rp. 5 juta tergantung tingkat kerumitan motifnya. Selain kain songket, Sukarara juga memproduksi tenun ikat.
- See more at: http://lombok-airport.com/detail/wisata/kerajinan-songket-desa-sukarara#sthash.SHwCbSbn.dpuf
11 Fabruari 2014 13:03:07
Aku Admin
Dibaca : 178 kali
Meskipun masih menggunakan alat tenun tradisional namun keindahan kain songket Sukarara sudah terkenal. Disini Anda akan melihat para wanita memperagakan keahlian menenunnya. Harga kain songket yang mereka hasilkan berkisar dari Rp. 100 ribu hingga Rp. 5 juta tergantung tingkat kerumitan motifnya. Selain kain songket, Sukarara juga memproduksi tenun ikat.
- See more at: http://lombok-airport.com/detail/wisata/kerajinan-songket-desa-sukarara#sthash.SHwCbSbn.dpuf
Kerajinan Songket Desa Sukarara
11 Fabruari 2014 13:03:07
Aku Admin
Dibaca : 178 kali
Meskipun masih menggunakan alat tenun tradisional namun keindahan kain songket Sukarara sudah terkenal. Disini Anda akan melihat para wanita memperagakan keahlian menenunnya. Harga kain songket yang mereka hasilkan berkisar dari Rp. 100 ribu hingga Rp. 5 juta tergantung tingkat kerumitan motifnya. Selain kain songket, Sukarara juga memproduksi tenun ikat.
- See more at: http://lombok-airport.com/detail/wisata/kerajinan-songket-desa-sukarara#sthash.SHwCbSbn.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar